Senin, 22 Juni 2009

"The Great Teacher"

The Great Teacher

**) Hasil Karya Setelah Mengikuti Kegiatan
Workshop: The Great Teacher
Menuju Sekolah dengan Pembelajaran Standar Internasional (Enery School is Great School, Every teacher is Great Teacher)

Oleh:
Siti Zulfa Rosidah, S. Pd I


Guru dalam filosofi jawanya dikatakan “guru yang digugu dan ditiru” disini berarti orang harus mempunyai sifat dan keahlian khusussebagai suri tauladan di masyarakat. Berebicara mengenai pendidikan, dari bermacam-macam definisi yang muncul mengenai apakah hakikat pendidiikan, dapat dikategorisasikan dalam dua pendekatan yaitu pendekatan epistomologis dan dan pendekatan ontologi atau metafisik. Dari kedua pendekatan tersebut tentunya dapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda.
Dalam pendekatan epistemologis yang menjadi masalah ialah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut berusaha mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai obyek yang merupakan bakal dasar analisis yang akan membangun ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Didalam usaha tersebut dikaji mengenai peranan pendidikan dan kemungkinan-kemungkinan pendidikan. Dari sudut ini pendidikan dilihat sebagai “suatu proses yang inheren dalam konsep manusia artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.

Pandangan yang lain lagi adalah proses pendidikan berkenaan dengan obyek dari proses tersebut adalah peserta didik. Tingkah laku proses pendewasaan peserta didik merupakan obyek dari ilmu pendidikan. Selanjutnya ada pula yang melihat hakikat pendidikan didalam adanya pola struktur hubungan antara subyek dan obyek, yaitu antara pendidik adan peserta didik. Titik lemah dari pendekatan pendidikan melalui epistomologis adalah perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Sedangkan pendekatan ontologi atau metafisik menekankan pada hakikat keberadaan, dalam hal ini keberadaan pendidikan itu sendiri. Keberadaan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan manusia. Dari sini dapat kita tarik kesimpulan banwasannya hakikat pendidikan adalah berkenaan dengan hakikat manusia. Dalam pendekatan ini keberadaan peserta didik dan pendidik tidak terlepas dari makna keberadaan manusia itu sendiri.

Kedua jenis pendekatan mengenai hakikat pendidikan baik pendekatan otologis maupun pendekatan metafisik keduanya memiliki kebenaran masing-masing. Yang tidak kalah penting adalah fungsi guru sebagai “Great Teacher” menuju sekolah dengan pembelajaran standar internasional. Ketika guru tidak mampu tuk menciptakan situasi belajar yg kondusif, aman tentram dan nyaman atau bahkan ia jadi guru yang menakutkan bagi siswa sehingga belajar dinilai sebagai aktifitas memaksa, maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai.

Tongak perjuangan pokok adalah guru, kemana arah pendidikan dan pengajaran maka out put nya pun adalah hasil pencerminan dari guru. Sifat ugensi dari “The Great Teache” karena tujuan pendidikan yang maha luas.

“The Great Teache” yang berfungsi sebagai Menuju Sekolah dengan Pembelajaran Standar Internasional (Enery School is Great School, Every teacher is Great Teacher) dan sekolah berfungsi sebagai tempat pendidikan formal yang mana berkembang dari pemikiran efisiensi dan efektifitas dalam pemberian pendidikan kepada warga masyrakat. Lembaga pendidikan formal atau persekolahan, dalam pertumbuhannya berpijak pada prinsip dari dan untuk masyrakat bersama, artinya sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyrakat yang diserahi kewajiban pemberian pendidikan.

Tujuan utama dari proses pendidikan baik pendidikan dasar 9 tahun ataupun pendidikan menengah dan tinggi adalah untuk menciptakan manusia Indonesia yang berpendidikan (educated man), manusia berpendidikan disini banyak diartikan manusia yang telah berkembang kemampuan kemampuan intelektualnya karena pendidikan (sekolah). Pengertian tersebut juga dipengaruhi oleh adanya budaya pendidikan yang intelektualistik.


Your cOmment"s Here! Hover Your cUrsOr to leave a cOmment.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com l Editor Blog : Dewi,Wasim Al Kabumainy