Senin, 22 Juni 2009

Renungan Menjelang Agustus

Renungan menjelang Agustus

Bulan Agustus sudah hampir menyapa kita, umumnya kita sebagai warga megara Indonesia selalu menyibukkan diri untuk mempersiapkan hari ulangtahun merah putih yang sangat mahal.
Saya katakan sangat mahal disini dikarenakan harga yang harus ditebus untuk hanya "mengibarkan merah-putih saja" tidak cukup dengan potongan emas atau tumpukan rupiah ataupun dolar. Harga mahal yang harus dipertaruhkan adalah "NYAWA" (yang merupakan karta agung dari ALLAH SWT dan kita hanya diberi kesempatan SATU kali memanfaatkannya)
Hal penting yang akan coba bicarakan disini adalah bagaimana kita BELAJAR DARI FENOMENA KARNAFAL/ PRAYAAN/ PAWAI apakah kita hanya cukup melihat saja ?????? ATAU APA sumbangsih kita untuk IBU PERTIWI ?????????="fullpost">


hAL YANG ANEH YANG SERING KITA LAKUKAN ADALAH KITA HANYA BERUCAP ingin mengisi kemerdekaan, tapi SAYA, KAMU, KITA HANYA DIAM.
Hal yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah bagaimana cara kita belajar makna hidup dari ritual tahuanan kita yakni menyaksikan KARNAFAL/ PRAYAAN/ PAWAI.
Banyak hal yang bisa kita jadikan sebagai bahan pendewasaan hidup setelah menyaksikan KARNAFAL/ PRAYAAN/ PAWAI, diantaranya adalah :
1. Barisan awal, kita lihat bagian orasi, pelajaran yang dapat kita ambil dari dagian orasi aiani adalah jangan sampai hidup kita isi dengan banyak bicara, ngobrol yang tidak bermanfaau. Kita diciptaka oleh Alllah dengan 2 tangan, 2 kaki, 2 mata dan hanya dengan SATU mulut. Sebagai seorang yang banyak bicara, saya yakin dia tidak begitu tau keindahan-keindahan yang ditampilkan dalam KARNAFAL/ PRAYAAN/ PAWAI tersebut. ni artinya orang yang banyak bicara tidak begitu banyak tau.
2. Barisan pembawa bendera (bersambung)
3. Barisan hiburan aurat (bersambung)
4. Barisan kuda lumping (bersambung)
5. Barisan pembawa mercun (bersambung)

Your cOmment"s Here! Hover Your cUrsOr to leave a cOmment.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com l Editor Blog : Dewi,Wasim Al Kabumainy